Jumat, 07 Agustus 2009

Potret Pebelajar Longlife

Episode Mbah Surip ; Potret Pebelajar Longlife Sejati

Selasa, 4 Agustus 2009, mbah Surip yang terkenal dengan lagunya Tak Gendong meninggal dunia. Serentak berbagai media massa menyiarkannya. Bahkan Presiden SBY ikut memberikan penghormatan terakhir.. Hampir sama reaksi pemirsa dan penggemar lagu mbah Surip; sangat terkejut dengan kepergiannya yang tiba-tiba. Satu hal yang patut menjadi pelajaran bagi kita; bahwa kematian bisa bisa datang tiba-tiba. Tidak menunggu seberapa siap manusia menghadapinya; tetapi seperti dalam ajaran agama, ajal tiba tidak akan maju atau mundur sedetikpun. Tuhan telah menggariskan batas usia manusia.
Bagi kita kepergian mbah Surip dengan segala keunikkannya ; setidaknya bisa memberikan pelajaran yang berharga . Davit Putra dalam Blognya menyajikan judul Meninggalnya Mbah Surip , Adakah Hikmah ? menggambarkan bahwa perjuangan beliau semasa hidupnya diwarnai dengan kesederhanannya. Sampai di usianya senja; dan mendapatkan panggilan; mbah ……beliau masih concern di dunia seninya; menyanyi dan mencipta lagu. Justru di tengah ketenarannya itulah mbah Surip harus berpulang menghadap Sang Khaliq. Harta yang disebut miliaran rupiah pun tidak sempat di nikmatinya. Amal baik…….ya itulah amal baiklah yang akan berharga di alam sana. Begitu pesan-pesan Davit.
Mbah Surip ; Pebelajar Longlife Sejati telah Pergi
Kalau kita melihat sejarah singkat mbah Surip yang bernama asli Urip Achmad Ariyanto bin Soekotjo maka kita harus mengakui; bahwa beliau ternyata seorang pebelajar sejati. Pebelajar yang tangguh dalam hidup ini. Seorang yang mau belajar dan belajar di seluruh usia hidupnya. Sang Pebelajar Longlife sejati.
Pebelajar Longlife sejati saya gambarkan sebagai orang yang belajar beratap langit; berlantai bumi; berguru pada sang alam. Tidak memperdulikan dinding-dinding sekolah mana saja yang sudah mengurungnya untuk beberapa tahun dan mampu membebaskannya kembali ketika sekolahnya usai. Karena pandangannya sekolah adalah hidup itu sendiri. Lihatlah betapa anggunnya simbah yang telah menyelesaikan pendidikan MBA nya(setara S2); dan telah melanglang buana di Amerika; Yordania dan negeri Eropah……………dengan segudang pengalamannya di pertambangan minyak dan emas. Setelah keluar dari pekerjaannya ; mencari jati diri sempat menjadi pengamen jalanan di Jakarta. Mengasah bakat seninya diberbagai bengkel seni serta meneruskan kariernya sebagai penyanyi; sang penghibur sejati.
Maka pada puncaknya meledaklah lagu Tak Gendong ; yang konon merupakan album ketiganya dan dibuat pada tahun 2003. Rupanya Tuhan menghendaki lagunya booming setelah beberapa tahun tercipta. Dan kini ramai diperbincangkan miliaran rupiah hasil dari royalty mbah Surip. Ya ………mbah Surip pun sempat disebut-sebut milyarder di TV-TV……….walaupun faktanya masih simpang siur.
Mbah Surip Sang Pebelajar Longlife sejati telah benar-benar mencari jati diri dengan belajar di sepanjang hidupnya. Memang belajar adalah merangkai makna dalam keseluruhan usia hidup ini; dan itu telah dibuktikan oleh mbah Surip. Dengan pendidikan sekolahnya yang tinggi penampilan mbah Surip tetap bersahaja; begitu pula sikap hidupnya. Ketika ditanya reporter sebuahTV swasta tentang kekayaannya yang miliaran rupiah digunakan untuk apa saja ? ………hahaha haha begitulah tawa khasnya sebelum menjawab untuk membantu panti asuhan, panti jompo dan orang-orang susah………hahahaha maka sungguh dalam tawanyanya apabila diniatkan kebaikan hatinya, tentu Tuhan akan mencatatnya sebagai amal baik sejati. Amin
Ada beberapa catatan untuk pelajaran kita semua; dan pembaca dapat menambahkannya bila kurang;
1. Mbah Surip benar-benar terlihat sederhana dalam penampilan dan bersikap; ini bisa pula dilihat dari lirik-lirik lagunya; begitu sederhana, mudah dihafal dan menghibur semua lapisan masyarakat. Anak kecil pun familiar. Uniknya semua itu dibawakannya dalam usianya yang senja; menunjukkan betapa perjuangan hidup itu harus ditempuh sepanjang hayat tanpa putus asa.
2. Masih dengan liriknya; disana sini diselipkan beberapa kata asing dalam hal ini bahasa inggris; walaupun teksnya dibuat sedemikian rupa; tetap saja istilah yang dibawakan membawa arti yang sangat mudah dipahami pendengarnya. Ini menunjukkan bahwa Mbah Surip juga berwawasan global. Ini salah satu syarat sikap bagi Pebelajar Longlife.
3. Pendidikan Mbah Surip setara S2; membuktikan bahwa beliau juga pebelajar sejati yang dilalui oleh sedikit orang saja.
4. Kesuksesan mbah Surip ditahun 2009 walaupun telah dibuatnya sejak 2003. Ini juga bukti perjuangan tanpa mengenal kata menyerah………..
5. Hak Royalty mbah Surip yang masih menjadi sengketa dan belum jelas sampai artikel ini ditulis; memberi pelajaran bagi generasi berikutnya; hendaknya berpikir mepatenkan hak ciptanya apabila dirasa nanti akan berdampak pada nilai ekonomis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar