Minggu, 16 Agustus 2009

Selamat Ulang Tahun Indonesiaku

Dirgahayu ke 64 Indonesiaku; Kusapa dari Tanah Papua

Rutinitas memang; peringatan ulangtahun bangsa Indonesia yang ke 64 di tahun 2009 ini. Rutinitas memang dari tahun ketahun selalu ada peringatan seremonial; dari permainan tradisonal, karnaval, olah raga dsb mengisi hari-hari di bulan Agustus. Meriah begitu kesannya di seluruh pelosok negeri ini.

Dan ini juga kami alami di daerah tepi hutan Papua, walaupun dengan beberapa lomba kecil-kecilan dan biasa di puncaki dengan panjat pinang; maka ada agenda pula upacara 17 – an. Kepala kampung, para tetua tokoh adat dan agama biasa hadir bersama rakyat kebanyakan petani; dan anak-anak sekolah dari SD, SMP dan SMA kebetulan komplit di kampung kami. Seperti biasa di selingi pula dengan tarian adat papua…………yosepan. Kala terjadi seperti itu; maka kami bangsa Indonesia bangga; karena merasa bersatu dan bersaudara……. Dan itu terjadi di bumi Mimika.
Pas sudah semboyan Mimika dikumandangkan : Eme Neme Yauware yang berarti bersatu bersaudara kita membangun. Sementara di sudut lapangan regu koor menyanyikan lagu “ Tanah Papua”…….negeri yang indah………….Ya itu terjadi di tengah sepinya pinggiran hutan Papua; di low land.

64 tahun sudah Indonesia merdeka. Apa yang bisa direfleksi dari tanah Papua……… Secara historis Papua masuk kepangkuan Ibu Pertiwi Indonesia lebih lambat; yakni pada 1 Mei 1963 ketika UNTEA menyerahkan kepada Indonesia dilanjutkan Pepera lalu disahkan pada sidang PBB pada tahun 1969. Sehingga mungkin wajar jika sebagian rakyat Papua merasa unlink dengan history of independence Indonesia. Ditambah dengan lambatnya laju pembangunan dengan alasan medan geografis yang berat ; Yang ini bisa dibuktikan dengan sering terjadinya kecelakaan pesawat terbang.

Ini berdampak pada suara sayup-sayup untuk merdeka dalam arti local. Ya ini salah satu masalah yang pasang surut muncul disana. Persoalan Disintegrasi bangsa ternyata masih ada walaupun tidak begitu kentara…………..Ini tentu memprihatinkan kita yang selalu ingin bersatu menegakkan sila ke 3 Pancasila. Tapi kita lupakan itu sebentar; karena kita sedang merayakan HUT RI ke 64. MERDEKA !

Di bidang Pendidikan ? Kondisi geografis Papua ; berdampak lambannya pemerataan mutu pendidikan. Bisa dibayangkan selanjutnya. Wajar jika di TV seorang Habel dalam acara Mario Teguh Golden Way tidak percaya dan merasa mustahil mengajarkan matematika sukses dalam 4 bulan bersama Yohanes Surya; tetapi pandangannya terbalik ketika melihat buktinya. ( Metro TV 16 Agustus 2009)

Apa yang dikatakan oleh Mario Teguh melihat hal ini; mengajak untuk upaya sungguh-sungguh mencerdaskan kehidupan bangsa; jangan berhenti dipidato saja………Karena usaha penuh kesungguhan adalah sebuah rahasia bagi kemajuan bangsa.

Salam Super Bang Mario Teguh……….Amanat pembukaan UUD 1945 ada sisi untuk mencerdaskan bangsa. Dan hal itu harus dilakukan dengan penuh kesungguhan……benar bukan hanya sebatas pidato saja. Saya sangat setuju.

Terakhir yang paling penting di moment ini adalah kita usahakan diri kita ; pikiran kita juga MERDEKA dalam arti menuju cita-cita mulia; demi kemajuan dan kebaikan diri dan sesama seluruh BANGSA INDONESIA. Bagaimana setuju ?

2 komentar:

  1. sy begitu terharu membaca artikel ini mas hary :)

    BalasHapus
  2. Ya Mas Hill; begitulah keadaannya kira-kira....disana banyak suku dan ada sekitar 250 bahasa. Hukum adat seperti denda ; bakar batu dsb masih akrab bisa dilihat disana. Bahkan perang suku bisa saja terjadi seperti di media beberapa waktu lalu......tapi bagaimanapun juga mereka juga saudara kita.

    BalasHapus