Jumat, 02 Oktober 2009

Serpihan-Serpihan dari Ranah Minang


(Kembali Negeriku Berduka)
G30S : kini berganti arti kepanjangan Gempa 30 September Sumatera 2009; terjadi disuatu senja; berakibat massif berupa kerusakan hebat ; kehancuran gedung ; rumah-rumah dan bangunan lainnya serta korban meninggal dunia dan luka-luka………Keesokan harinya disusul gempa pula di Jambi dan Bengkulu dan sekitarnya.

Kembali negeriku Indonesia berduka. Tangisan dan jeritan pula anak manusia negeri ini sungguh menyayat hati; itulah tangisan saudara-saudara kita. Semoga Allah senantiasa memberikan ketabahan dan keihlasan menerima cobaan ini. Semoga saudara kita ditempat lain juga mampu bangkit empatinya untuk segera menggerakkan segala upaya peringan beban mereka. Amin

Seruan untuk segera ingat kepada Tuhan Ilahi dan sujud keharibaan Rabbi ; mohon ampunan atas segala salah dan dosa selama ini disampaikan oleh para ulama maupun seniman dengan syair-syair lagu eleginya. Semua bangsa satu saudara; sehingga dari Sabang sampai Merauke bersatu padu ikut berduka dan bersingsing lengan baju bahu membahu menghilangkan duka. Bahkan warga dunia diatas bumi ini; telah beramai-ramai menyongsong duka dengan uluran tangannya.

Percayalah Saudaraku; Kalian tidak akan sendirian………tetaplah tabah dan hadapilah hidup dengan optimis ke depan. Allah bersama kita; karena itu jatuhkanlah harapan dan asa itu hanya kepadaNYa.

Disini kami ikut berduka dan ikut berdoa untuk kalian semua. Semoga semua duka segera sirna menjadi bahagia…..segera. Amin.
Berikut adalah serpihan-serpihan dari Peristiwa Gempa Sumatera :

1. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa terjadi kemarin pukul 17.16 WIB dengan episentrum di 0,84 lintang selatan (LS) dan 99,65 bujur timur (BT). Pusat gempa itu berada pada 57 km barat laut Pariaman, Sumatera Barat, dengan kedalaman 71 km.

2. Begitu masifnya kerusakan akibat gempa bisa terlihat dari runtuhnya sebagian besar bangunan di Kota Padang.Bangunan Hotel Ambacang di Jalan Gereja setinggi empat lantai rata dengan tanah akibat guncangan gempa. Di hotel ini sekitar dua ratus korban yang terperangkap belum bisa dievakuasi. Menurut tim medis kepolisian setempat, baru 16 jenazah yang berhasil dievakuasi. Korban kebanyakan adalah para tamu hotel yang sedang mengikuti seminar di lantai satu. Gedung Hotel Bumi Minang di Jalan Bundo Kandung juga runtuh.

Sebuah gedung tiga lantai milik lembaga bimbingan belajar Gama di Jalan Proklamasi juga luluh lantak dan diperkirakan sekitar 50 anak yang sedang belajar tertimbun bangunan. Sebanyak 38 jenazah kemarin berhasil dievakuasi dari reruntuhan bangunan ini. Hingga tadi malam evakuasi besar-besaran terus dilakukan untuk mencari korban yang tertimbun reruntuhan. Sayang,evakuasi ini terhambat karena minimnya alat berat.Tanpa alat berat ini, korban reruntuhan bangunan sangat sulit ditemukan.

Diharapkan pada lokasi yang diperkirakan banyak korban tertimbun dapat dikirim alat berat secepatnya. Akibat kurangnya alat berat ini, salah satu titik yang belum tersentuh evakuasi adalah di reruntuhan bangunan berlantai lima tempat pendidikan bimbingan belajar Sony Sugema College (SSC) di Jalan Veteran, Padang. Menurut pemilik SCC,Tony, saat gempa terjadi diperkirakan ada 40 siswa sedang belajar di dalam bangunan itu.

3. Jakarta - Korban gempa gempa 7,6 SR di Sumatera Barat semakin bertambah. Namun, jumlahnya bervariasi, ada yang menyebutkan ratusan hingga ribuan. PBB mengklaim lebih dari 1.000 orang tewas dalam gempa yang mengguncang kota Padang tersebut.

Seperti dilansir situs Al Jazeera, Jumat (2/10/1009), Kepala Bidang Kemanusiaan PBB, John Holmes, dalam jumpa pers, Kamis (1/10/2009) kemarin, menyebutkan perkiraan terbaru untuk korban tewas gempa di Padang mencapai angka 1.100 orang, sementara korban luka-luka sebanyak ratusan orang. Data tersebut didasarkan pada data milik PBB sendiri.

Dikatakan dia, banyaknya wilayah terpencil di pinggiran pantai yang sulit diakses oleh bantuan maupun petugas penyelamat, turut berperan menambah jumlah korban tewas.

PBB menyatakan pemerintah Indonesia secara resmi menyatakan korban tewas mencapai 777 orang, sedikitnya 440 orang mengalami luka berat. Sedangkan Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Depkes, Rustam S Pakaya, menyatakan korban tewas telah mencapai ribuan orang.

4. More than 1,100 killed in West Sumatra quake
The Jakarta Post , Jakarta | Fri, 10/02/2009 9:22 AM | National
The death toll from the major earthquake that jolted West Sumatra on Wednesday has reached 1,100, with officials expecting the number to climb.

"I'm afraid that thousands of people are still trapped under the rubble," UN humanitarian chief John Holmes told reporters on Friday as quoted by kompas.com.
Head of the Health Ministry’s crisis center Rustam Pakaya predicted that the death toll in the West Sumatra quake would equal the number of people killed in the Yogyakarta and Central Java in 2006, which claimed around 5,000 lives.
As of Friday telecommunication network has not worked normally while many roads have been damaged, disrupting transmission of data related to the disaster to Jakarta.

5. Jumat, 02/10/2009 14:07 WIB
Gempa Sumbar
Negara Asing Berbondong-bondong Bantu Indonesia

6. Jumat, 02-10-09 | 10:18 | 1090 View
Perkembangan Penanganan Gempa Sumbar
Bantuan Mengalir, SBY 'Ngantor' di Padang
Data Sementara: BNPB Catat 390 Tewas, PBB Sebut 1.100

7. Sydney - Hampir 100 orang warga negara Australia dinyatakan hilang setelah gempa 7,6 SR mengguncang Padang, Sumatera Barat. Hingga kini masih belum diketahui pasti keadaan orang-orang tersebut yang sebagian besar merupakan peselancar.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Australia Stephen Smith, dalam pernyataannya perihal keadaan darurat, Jumat (2/10/2009).

8. Badan Geologi mencatat banyaknya gempa yang terjadi diakibatkan kondisi geografi Indonesia berada dalam pertemuan sejumlah lempeng tektonik besar yang aktif bergerak dimana setiap pergerakan lempeng berpotensi mengakibatkan gempa bumi.

Tataan geologi wilayah Indonesia saat ini terjadi sebagai akibat interaksi 3 lempeng utama dunia, yaitu Lempeng Samudra Pasifik yang bergerak ke arah barat - barat laut dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun, Lempeng Samudra India - Benua Australia (Indo-Australia) yang bergerak ke utara - timur laut dengan kecepatan sekitar 7 cm per tahun, serta Lempeng Benua Eurasia yang relatif diam, namun resultante sistem kinematiknya menunjukkan gerakan ke arah baratdaya dengan kecepatan mencapai 13 cm per tahun.
Beberapa gempa yang terbesar di antaranya mengguncang Tasikmalaya (7,3 SR), Yogyakarta (6,8 SR), Tolitoli (6,0 SR), Nusa Dua (6,4 SR), dan Ternate (6,4 SR) dan Padang Pariaman (7,6 SR).

"Gempa di Sumatera Barat terjadi akibat penunjaman lempeng tektonik Samudera Hindia di bawah lempeng Asia di Pantai Barat Sumatera," ujar Kepala Badan Geologi, Departemen Energi, R. Sukhyar dalam penjelasannya di website Menteri Energi, 1 Oktober 2009.

9. Puluhan gedung di Kota Padang ambruk dan rusak berat karena gempa 7,6 SR. Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melansir beberapa di antaranya sebagaimana yang dilansir dalam websitenya, Kamis (1/10/2009). Gedung itu antara lain:

* Dinas Kelautan Perikanan Provinsi Sumatera Barat (ambruk)
* Gedung Suzuki Sawahan (ambruk)
* 5 unit ruko Sawahan (ambruk)
* Hyundai Sawahan (ambruk)
* LB LIA Padang (ambruk)
* Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Prov Sumbar (ambruk)
* Hotel Ambacang (ambruk)
* Toko Makanan Shirley (ambruk)
* SD AGNES di Jalan Gereja (ambruk)
* SDN 30 (ambruk)
* Dealer Kapela Medan (ambruk)
* Kantor CTA (ambruk)
* PT. AGD Bypass (ambruk)
* Gedung Kuantum (ambruk)
* Kantor Adira Finance (ambruk)
* Gedung Bunda Jaya, Ulak Karang (ambruk)
* Mulya Elektronik (ambruk)
* 6 unit ruko di Simpang Haru (ambruk)
* 4 unit ruko di wilayah bypass (ambruk)
* Gedung proton (ambruk)
* Gedung LP3I (ambruk)
* Pengadilan Negeri Siteba (ambruk)
* Balai Kota Padang (rusak berat)
* Matahari Dept. Store (rusak berat)
* Plaza Andalas (rusak berat)
* Sentral Pasar Raya Padang (rusak berat)
* Bank Indonesia (rusak berat)
* Bappeda Provinsi Sumbar (rusak berat)
* Hotel Ina Muara (rusak berat)
* DPRD Kota Padang (rusak berat)
* DPRD Prov Sumbar (rusak berat)
* PJKA (rusak berat)
* Rumah makan Lamun Ombak (rusak berat)
* Pasar Simpang Haru (rusak berat)
* Masjid Muhammadiyah Simpang Haru (rusak berat)

10. “Kita harus menyelamatkan warga yang bisa dilakukan, meskipun waktunya selama dua minggu. Jangan berhenti mengevakuasi jenazah,” ujar Presiden. Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran Rp100 miliar sebagai langkah penanganan gempa. Saat menjelaskan kronologi gempa,Presiden meralat penjelasan dari Gamawan Fauzi, yaitu kekuatan gempa yang semula diberitakan berkekuatan 7,6 SR sebenarnya adalah berkekuatan 7,9 SR.

Usai meninjau lokasi gempa terparah di Kota Padang, Presiden langsung menuju ke guest housePT Semen Padang dan bermalam bersama rombongan terbatas. Rencananya hari ini (Jumat,2-10-2009) Presiden akan meninjau korban luka-luka di Rumah Sakit Padang, serta melanjutkan peninjauan ke lokasi bencana di Pariaman. (/ant)

(Sumber : Berbagai sumber media)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar